Hops.ID – Kelompok feminis bernama Femen melakukan protes terhadap Invasi Rusia dengan bertelanjang dada di depan menara Eiffel di Paris. Protes ini dilakukan pada 3 Maret 2022 lalu serta diikuti 50 orang aktivis yang melapisi tubuh mereka dengan cat berwarna bendera Ukraina.
Dalam protes yang dilakukan, para aktivis perempuan Femen menggunakan slogan-slogan seperti #StopPutinsWar serta #PutinWarCriminal. Tuntutan protes ini adalah menuntut kemerdekaan Ukraina, integrasi wilayah serta percepatan integrasi Ukraina ke dalam Uni Eropa.
Femen juga meminta pemerintah Perancis dan Uni Eropa untuk mendukung oposisi Ukraina serta bersatu untuk melawan Putin.
“Satu-satunya kejahatan Ukraina hari ini adalah memperjuangkan kebebasan mereka, untuk keinginan mereka bebas dan berdaulat di negara mereka. Kita harus bereaksi tegas terhadap kekerasan absolut yang dilakukan oleh seorang diktator dengan ambisi imperialis yang ciri khasnya konfrontasi dan represi. Hari, ini dengan menyatakan perang terhadap Ukraina, Putin diatas segalanya menyatakan perang kepada demokrasi,” tulis Femen dalam laman resminya seperti dikutip Hops.id pada Rabu, 9 Maret 2022.
Femen juga mengecam keras tindakan diskriminasi rasial yang terjadi pada pengungsi Ukraina dengan menggunakan hastag #allrefugeeswelcome.
Sejak dibentuk pertama kali pada tahun 2008, Femen telah melakukan banyak protes bertelanjang dada untuk melawan seksisme, homophobia, prostitusi serta isu feminisme lainya.
Organisasi feminis yang berasal dari Ukraina ini muncul sebagai bentuk respon dari banyaknya perempuan Ukraina yang dieksploitasi secara seksual di luar negeri.
Pada tahun 2013 lalu, Femen juga pernah melakukan unjuk rasa serupa kepada Putin, saat presiden Rusia itu mengunjungi sebuah pameran perdagangan Hannover di Jerman.***
