Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khe Ding Cong Bangunkan Warga Sahur, Wujud Toleransi di Ambarawa

Kompas.com - 22/04/2022, 21:11 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Suara musik yang berasal dari kempul dan kendang terdengar di kampung Temenggungan, Kelurahan Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/4/2022) pagi menjelang makan sahur.

Beberapa anak muda dengan bersemangat menyanyikan lagu ajakan sahur.

Sementara orang tua, mengikuti di belakang gerobak yang ditarik tersebut.

Alat musik tradisional tersebut diletakkan di gerobak merah, dan para pemainnya berjalan mengikuti.

Baca juga: DI Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Pesparawi XIII, Momentum sebagai Daerah Junjung Toleransi

Warga di Temenggungan tersebut membangunkan warga yang akan sahur dengan kesenian Khe Ding Cong, yang berasal dari Tiong Hoa dipadukan dengan kesenian Jawa.

Gerobak yang digunakan juga dipasangi lima bendera mewakili unsur emas, kayu, tanah, air, dan api.

"Ada dupa juga, ini hanya sebagai lambang keserasian dalam menjalani kehidupan," kata pembina Khe Ding Cong, Pandita Dhamma Amaro.

Para pemuda tersebut berasal dari paguyuban Mudita Irsa atau Muda-mudi Temenggungan Irawan Satu.

"Anggotanya juga beragam, ada yang muslim, Budha, Kristen, dan Katolik. Tapi kalau membangungkan sahur jadi satu, bergantian," ungkapnya.

Baca juga: Ibadah Paskah Berbarengan dengan Shalat Tarawih, Gereja dan Masjid Berdampingan di Kota Solo Saling Jaga Toleransi

Dia mengungkapkan Khe Ding Cong untuk membangunkan sahur ini mulai rutin dilaksanakan sejak Ramadan 2020.

"Ini memang wujud kebersamaan dan toleransi warga, jadi secara sukarela berkeliling kampung setiap hari selama Ramadan," jelasnya.

Khe Ding Cong ini biasa digunakan untuk memohon keselamatan saat membuka jalan di waktu kirab.

"Kami berharap juga seperti itu, warga yang puasa bisa lancar ibadahnya," paparnya.

Baca juga: Masteng, Masjid Klenteng, Simbol Toleransi Kota Salatiga

Sementara Ustaz Zaenal Maarif selaku tokoh agama di Temenggungan mengatakan warga merasa terbantu dengan adanya Khe Ding Cong.

"Ini kan seni kolaborasi yang bermanfaat untuk membangunkan sahur, sehingga kalau libur atau tidak keliling malah ditanyakan warga. Akhirnya dirutinkan oleh pemuda karang taruna, karena memang ditunggu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ular Piton di Muna Mangsa Anak Sapi Warga, Saat Ditemukan Tubuhnya Sebesar Tiang Listrik

Ular Piton di Muna Mangsa Anak Sapi Warga, Saat Ditemukan Tubuhnya Sebesar Tiang Listrik

Regional
Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com