Demo Mengecam Putin, 5 Wanita Pamer Dada di New York

Demo Mengecam Putin, 5 Wanita Pamer Dada di New York

- detikNews
Jumat, 07 Mar 2014 09:25 WIB
AFP
New York -

Dengan bertelanjang dada, sejumlah wanita menggelar unjuk rasa di kawasan Times Square, New York, Amerika Serikat yang ramai. Wanita-wanita ini mengecam intervensi Rusia dalam krisis politik Ukraina.

Sedikitnya ada lima wanita ini merupakan aktivis anggota kelompok feminis Femen yang memang terkenal dengan aksi bertelanjang dada saat unjuk rasa. Dalam aksinya kali ini, mereka mendorong aksi yang tegas dari pemerintah AS dan juga Uni Eropa terhadap Rusia.

Demonstran bertelanjang dada ini mewarnai dada mereka dengan cat warna biru dan kuning melambangkan bendera Ukraina. Tidak hanya itu, mereka juga membawa poster yang isinya mengecam keras aksi Presiden Rusia Vladimir Putin dalam intervensi Rusia di Crimea, Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"US-EU, stop talking start acting," demikian bunyi salah satu poster tersebut, seperti dilansir AFP, Jumat (7/3/2014).

Pemimpin Femen, Inna Shevchenko menuturkan bahwa unjuk rasa ini dimaksudkan untuk menunjukkan dukungan terhadap rakyat Ukraina. Shevchenko bahkan merobek bendera Rusia dalam unjuk rasa ini.

"Sebagai dukungan bagi rakyat Ukraina, dukungan bagi revolusi Ukraina terhadap Putin, terhadap pendudukan Rusia," tegas Shevchenko.

Para aktivis Femen ini juga mendorong AS dan Uni Eropa untuk menerapkan sanksi yang lebih keras dan lebih serius terhadap Rusia daripada hanya melarang visa dan membekukan aset pejabat pemerintahan yang terlibat krisis politik di Ukraina.

Pada Kamis (6/3), AS mengumumkan larangan visa bagi Rusia dan Ukraina sebagai sanksi atas destabilisasi Ukraina. Diharapkan lebih banyak sanksi yang akan diterapkan oleh AS. Sedangkan melalui perintah eksekutif, Presiden AS Barack Obama memerintahkan pembekuan aset setiap pejabat dan inidividu yang terlibat situasi konflik di Ukraina.

"Putin takut pada satu hal -- dia takut pada kekuatan rakyat. Dia tidak takut pada AS atau Uni Eropa, dia melakukan permainan," imbuh Shevchenko. Aksi unjuk rasa ini tidak berlangsung lama mengingat cuaca dingin masih menyelimuti New York.

Femen sendiri merupakan kelompok HAM asal Ukraina yang setiap kali unjuk rasa selalu menarik perhatian karena kerap melakukan aksi telanjang. Kelompok ini kerap mengusung isu politik maupun religius dalam unjuk rasanya.

(nvc/ita)